Selamat Datang

Selamat Datang di Jelajah Alam Bebas, mohon maaf bila banyak kekurangan dari isi blog saya. Semoga blog Jelajah Alam Bebas ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan semua yang suka berkegiatan di alam bebas.

Sabtu, 04 Desember 2010

Organisasi Pecinta Alam

Siapakah Pecinta Alam itu...?

Mendengar istilah “Pecinta Alam”, asosiasi kita adalah para pendaki gunung, pemanjat tebing, pengarungan sugai deras dan pe’hiking’, sedangkan mereka yang mencintai lingkungan yang serasi, bung-bunga, pohon-pohon dan flora dan fauna lainnya, bukan pecinta alam?. Beberapa kelompok memang lebih jelas, mereka menamakan kelompok pendaki gunung, pemanjat tebing, penjelajah rimba dan penelusuran gua. Sementara beberapa tetap bertahan dengan istilah pecinta alam karena didorong rasa cinta terhadap alam. Sehingga seorang ‘pecinta alam’ adalah individu yang diyakini tanggap terhadap masalah alam dan lingkungannya.
Secara kelembagaan, kelompok pecinta alam di Indonesia muncul sekitar tahun 1950-an ketika sekelompok pemuda di Yogyakarta yang memang mengamati tumbuhan dan hewan melakuakan perjalanan menembus gunung dan rimba. Lalu  di tahun 1960-an muncul kelomp[ok WANADRI di abndung, MERMOUNC di Yogayakarta, MAPALA UI di Jakarta. Kelompok Wanadri lebih suka menyebut dirinya pendaki gunung penempuh rimba. Mermounc adalah kependekan dari Merbabu Mounteneer Club (kelompok pendaki gunung Merbabu). Sedang Mapala UI menyebut dirinya sebagai Pecinta Alam dengan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang bersifat Avonturir mendominasi pada masa awal kegiatan pecinta alam.


Tips Packing

Tas Ransel/ Carrier

Beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan dalam packing:
Ø  Tempatkan barang yang lebih berat pada bagian atas
Ø  Penempatan barang berdasarkan prioritas kebutuhan.
Ø  Barang-barang emergency tempatkan pada kantong luar atau tas pinggang.
Ø  Usahakan penempatan barang seimbang sehingga enak dibawa.
Ø  Backpack atau barang kita letakkan diluar jangan melebihi lebar/ tinggi badan sehingga dapat mengganggu pergerakan.
Ø  Barang dikemas dalam kantong plastik sebelum dimasukkan backpack

Perlangkapan Naik Gunung

Diksar PWB Madawirna di Gunung Merbabu
Salah satu Kegiatan kepecintaalaman  adalah out door activity yang mempunyai resiko cukup tinggi (high risk) sehingga dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dalam kegiatan lapangan (out door activity), pelakunya dituntut persiapan fisik dan mental juga perlengkapan yang memadai, packing perlengkapan yang baik, juga bekal makanan dengan perhitungan komposisi yang sesuai dengan aktivitas kita.
Dalam hal ini, kita akan membahas perlengkapan, packing, dan makanan sebagai referensi bagi penggiat alam bebas.

Perlengkapan
          Persiapan perlengkapan untuk kegiatan gunung hutan sebaiknya memperhatikan beberapa faktor antara lain :
-          Medan / tempat kegiatan
-          Lama perjalanan / kegiatan
-          Jumlah personil
Hal tersebut sebagai pertimbangan penting dalan mempersiapkan perlengkapan yang kita bawa. Menurut kebutuhannya, perlengkapan dibagi menjadi :
-          Perlengkapan dasar (individu)
-          Perlengkapan pendukung

Jumat, 03 Desember 2010

Kompas

Kompas adalah suatu alat penunjuk yang digunakan untuk menentukan arah. Yang dimaksud dan disini adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Ada beberapa macam kompas yang biasa digunakan dalam kaitannya dengan peta topografi, seperti kompas prisma, kompas silva, klomas shunto, dll. Yang akan dibahas disini hanyalah kompas prisma.

Kegunaan:
1.    Mengetahu arah
Jarum kompas selalu menunjukan arah utara dan selatan, dengan demikian kita dapat menentukan arah mata angin yang lain.
2.    Mengukur sudut
Untuk mengetahui besar sudut suatu titik sasaran. Penyimpangan antara sumbu utama kompas dan jarumya memberikan besaran sudut suatu titik sasaran.

Cara Berjalan Dengan Kompas

1.   Pada siang hari (kompas siang).
a)   Kompas dibidikkan kesasaran sesuai arah yang dikehendaki.
b)   Tandai titik keberangkatan.
c)    Cari suatu tanda medan yang terdapat pada garis / arah tersebut untuk dijadikan sebagai titik pertolongan menuju sasaran.
d)   Berjalan menuju titik pertolongan.
e)   Setelah sampai pada titik pertolongan, untuk mengecek arah yang dituju, kompas dibidikkan balik pada titik keberangkatan . jika sasaran (titik pertolongan) yang dituju benar, maka besarnya sudut kompas adalah sudut awal + 180° (bila sudut awal < dari 180°) atau sudut awal - 180° (bila sudut awal > dari 180°)
f)    Apabila tidak ditemukan tanda sebagai titik pertolongan, maka dapat digunakan teman untuk pertolongan secara bergantian.
2.   Pada malam hari (kompas Malam)
a)   Kompas dibuka penuh (180°)
b)   Sekrup dikendorkan
c)    Kaca kompas diutar sedemikan rupa hingga besarnya sudut / arah yang dikehendaki tertera pada kaca kompas berimpit dengan sumbu utama kompas (arah utara)
d)   Sekrup pengunci dikencangkan.
e)   Kompas diletakkan diatas telapak tangan dan diangakat sebatas pinggang atau dada.
f)    Badan diputar sedemikian rupa hingga jarum / plat penunjuk arah utara berimpit dengan plat penunjuk arah diatas arah yang terletak diatas lingkaran kaca.
g)   Arah yang ditunjuk oleh sumbu utama kompas adalah arah yang dikehendaki.

Cara Menggunakan Kompas Prisma



Untuk menentukan besar sudut sasaran:
1.   tutup kompas dibuka legak lurus dengan kotak / badan kompas (90 derajat).
2.   ibu jari dimasukkan kecincin dan kompas diletakkan mendatar dan disana oleh jari telunjuk dan jari lainnya.
3.   kompas dipegang sebatas mata.
4.   sasaran bidik melalui takik pertengahan prisma dan garis rambut dibagian tengah ditutup.
5.   setelah sasaran dibidik dengan tepat, angka yang tertera dibawah garis tanda diatas pelat yang bercahaya dibaca, angka itu menunjukkan besarnya arah sudut bidikan.