Merapi 2005 Via Balerante |
MAKANAN
Patokan memilih makanan :
- makanan yang dimakan kera juga juga dapat dimakan manusia.
- Hatilah-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok.
- Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih seperti sabun kecuali sawo.
- Tanaman yang akan dicoba dulu dioleskan pada tangan.
- Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam.
Tumbuhan Survival
Sebelum dimakan, tumbuhan liar dihutan sebaiknya dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi
Tumbuhan yang Dapat Dimakan
Dari batangnya :Batang pohon pisang (putihnya). Bambu yang masih muda(rebung). Pakis dalamnya berwarna putih. Sagu dalamnya berwarna putih. Tebu.
Dari daunnya : selada air, rasamala (yang masih muda), daun mlinjo, singkong.
Akar dan umbinya :
ubi jalar, talas, singkong.
Buahnya : arbei, asam jawa, duwet / juwet.
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya: jamur merang, jamur kayu.
Ciri-ciri Jamur Beracun:
Mempunyai warna yang mencolok, baunya tidak sedap, bila dimasukkan kedalam nasi, nasinya menjadi kuning, sendok menjadi hitam bila dimasukkan kedalam masakan, bila diraba mudah hancur, punya cawan / bentuk mangkuk pada bagian pokok batangnya, tumbuh dari kotoran hewan, mengeluarkan getah putih.
Binatang yang Bisa Dimakan:
Belalang, jangkrik, tempayak putih (gendon), cacing, jenis burung, laron, lebah, larva, madu, siput, kadal: bagian belakang dan ekor, katak hijau, ular: 1/3 bagian tubuh tengahnya, binatang besar lainnya.
Binatang yang Tidak Bisa Dimakan :
Mengandung bisa: lipan dan kalajengking,
Mengandung racun: penyu laut,
Mengandung bau yang khas: sigung
API
Cara Membuatnya :
Dalam situasi survival, kemampuan untuk menyalakan api dapat membuat perbedaan antara hidup dan sekarat. Api dapat memnuhi banyak kebutuhan. Dapat menyediakan kehangatan dan kenyamanan. Juga dapat digunakan untuk memasak dan menghangatkan makanan, serta dengan makanan yang hangat, kita dapat membuat kita menghemat kalori dalam tubuh kita yang biasanya diproduksi sewaktu tubuh memproduksi panas tubuh. Anda dapat menggunakan api untuk memurnikan air, mensterilkan perban, isyarat untuk penolong, dan memberikan perlindungan dari binatang. Serta secara psikologis dapat memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan, serta persahabatan. Anda dapat menggunakan api untuk menghasilkan perkakas dan senjata.
PRINSIP DASAR API
Untuk membuat api, perlu dipahami prinsip dasar api, yaitu bahan bakar tidak membakar secara langsung. Saat anda memberikan panas pada bahan bakar akan menghasilkan suatu gas. Gas ini berkombinasi dengan oksigen di udara dan terbakar. Pemahaman konsep segitiga api adalah sangat penting yang akan dengan tepat membangun dan memelihara suatu api. Ketiga sisi segitiga ini diwakili oleh udara, panas, dan bahan bakar, jika anda memindahkan apapun dari ketiganya, api akan mati. Perbandingan yang benar dari komponen ini sangatlah penting supaya api dap[t membakar pada kemempuan terbesarnya. Satu-satunya cara untuk belajar perbandingannya adalah dengan mempraktekkannya.
Pemilihan Tempat dan Persiapan
Anda perluuntuk memutuskan lokasi dan mengatur apa yang dipakai. Sebelum membuat api perhatikan hal-hal berikut ini:
- Areal (medan dan cuaca) di tempat anda beraktivitas,
- Bahan dan alat yang tersedia,
- Waktu (berapa lama waktu yang anda punya)
- Kebutuhan (kenapa anda butuh api)
- Keamanan (perhatikan arah angin dan sekeliling anda, jangan sanpai mengakibatkan kebakaran hutan)
Carilah tempat kering yang:
- Terlindung dari angin,
- Tempatnya layak dan cocok untuk dengan shelter bagi anda (jika punya)
- Bisa mengkonsentrasikan panas pada arah yang anda inginkan,
- Ada persediaan kayu atau bahan bakar yang lain.
Anda akan membutuhkan tiga tipe material untuk membuat api, yaitu:
1. Tinder (penyala)
yaitu material kering yang akan menyala dengan panas atau dengan satu percikan api.
Bahan yang bisa digunakan sebagai tinder antara lain:
- Kayu kering yang diserut
- Rumput kering
- Pakis mati
- Lumut kering
- Jamur kering
- Jerami
- Serbuk gergaji
- Dedaunan kering
- Bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon
- Serabut tumbuhan yang mengering
- Daun palm atau kelapa yang mati
- Mesiu
- Kapas
- Kain kasa
- Bagian luar dari bambu yang diserut
2. Kinding (pemancing)
yaitu material yang sudah disiapkan dan gampang menyala yang akan ditambahkan setelah dahan tinder menyala. Metrial ini juga harus yang sudah kering dan mudah terbakar dengan cepat. Kinding ini meningkatkan temperatur api dan akan membuat nyalanya lebih besar.
Bahan yang dapat digunakan sebagai kinding :
Ranting kecil, potongan kayu, kayu yang dipisah-pisahkan, karton tebal, potongan kayu yang diambil dari bagian potongan kayu besar, kayu yang tersiram dengan cairan yang mudah terbakar seperti ; bensin, minyak, dan lilin.
3. Fuel
Material ini diperlukan saat api sudah menyala besar dan baru dibutuhkan bahan pembakar yang agak besar dan akan terbakar secara perlahan-lahan.
Bahan yang dapat digunakan sebagai fuel :
Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering, bagian dalam yang kering dari pohon tumbang, dahan atau cabangnya, rumput kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah mengering, batu bara, serpih yang mengandung minyak.
Bagaimana Menyalakan Api ?
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
- Dengan lensa / kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik di mana telah diletakkan bahan yang mudah terbakar.
- Gesekan kayu dengan kayu
Cara ini adalah cara yang paling susah, yaitu dengan menggesek-gesekkan dua buah kayu sehingga menghasilkan panas, kemudian dekatkan bahan penyala sehingga terbakar.
- Busur dan Gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan menggunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah terbakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul yang terdapat dalam dasar kelapa atau daun aren.
Survival Kit
Adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan, di antaranya:
Perlengkapan memancing, pisau, tali kecil, senter, cermin suryakanta, cermin kecil, peluit, korek api yang disimpan dalam tempat yang kedap air, garam, norit, obat-obatan pribadi, jarum, benang, dan peniti.
Emergency Kit
Butuh pengalaman untuk belajar dan menguasai item-item yang dibutuhkan dalam perjalanan dan yang sebaiknya ditinggalkan / tak perlu dibawa. Setelah melakukan perjalanan, buanglah apapun yang dianggap tidak digunakan, dan hanya menambahkan item-item yang benar-benar perlu untuk dibawa. Terutama yang bersifat multiuse-item yang sangat banyak manfaatnya.
Tali / Benang Pancing
Pilihlah yang kuat untuk menangkap ikan dan sesuaikan panjangnya dengan kebutuhan.
Mata Kail dan Pemberat
Siapkan secukup mungkin mata kail kecil, pengapung, dan pemberat. Mata kail yang kecil sangat efektif untuk menangkap ikan kecil ataupun ikan besar.
Scal / Pisau untuk Membedah
Item ini dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda, simpanlah mata pisau ini dalam kotak originalnya yang berminyak.
Gergaji Kawat
Gergaji ini bisa memotong hampir semua material. Simpanlah dalam kantong plastik.
Peniti Kait
Dapat digunakan untuk macam-macam hal, siaplah dalam berbagai ukuran.
Kawat Tipis
Kawat ini harus bisa dilipat dan tidak mudah putus. Kawat ini dapat membantu jika kita ingin membuat perangkap dan keperluan lainnya.
Reflektor
Kaca reflektor ini dirancang sudutnya untuk meminta pertolongan dari pesawat terbang. Caranya dengan membidik pesawat terbang lewat lubang yang di tengah dan cahaya matahari akan terpantul ke pesawat tersebut.
Pottasium Permanganate
Kristal-kristal halus ini berfungsi untuk mensterilkan air dan menetralkan bakteri-bakteri penyebab infeksi.
Pensil
Dapat digunakan untuk mambuat plot jalur pada peta atau kegunaan lain selama perjalanan.
Peralatan Jahit
Siapkan jarum yang cukup besar beserta benang tahan air, kemudian simpan dalam kantong plastik besrta beberapa kancing dengan ukuran yang berbeda. Kancing-kancing ini bisa digunakan untuk keperluan yang mendadak, misalnya sebagai pengunci tenda jika retsletingnya bermasalah.
Garam
Berkeringat yang berkepanjangan dan buang air kecil menyebabkan menurunnya kadar garam dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan kram perut. Campurkan sedikit garam ke dalam makanan untuk mengantisipasi terjadinya kram perut.
Plester
Gunakan plester untuk mencegah luka dari infeksi, juga bisa ditempelkan pada kaki yang lecet akibat sepatu.
Kantong Plastik
Selain bisa digunakan untuk mengambil air juga untuk berbagai keperluan dalam keadaan darurat seperti sewaktu berusaha mendapatkan air dengan cara kondensasi.
Button Compass
Siapkan dengan besar / ukuran yang cukup dan bisa disimpan bersama item lainnya.
Antibiotik Tablet & Tablet Pensteril Air
Untuk tablet antibiotik hanya digunakan pada saat darurat, sedangkan tablet untuk sterilisasi air, siapkan dengan jumlah yang cukup.
Korek Api
Saat ini telah ada korek api yang wind proof dan water proof, tetapi di Indonesia korek api seperti ini masih susah didapatkan. Namun kita dapat mensiasatinya dengan cara melapisi korek dengan lilin dan disimpan dalam wadah yang kedap air (bekas tabung film).
Lilin
Gunakan lilin sehemat mungkin, jangan dipakai sebagai penerangan, akan tetapi lebih baik jika digunakan sebagai fire starter (penyulut api).
Kaca Pembesar
Kaca pembesar bisa digunakan untuk membuat api. Arahkan ke arah matahari dan di bawahnya letakkanlah daun-daun kering, saat mulai berasap dan manimbulkan api, perlahan tambahkan sedikit dami sedikit ranting-ranting kecil hingga mengasilkan api baru kemudian ditambahkan dengan dahan kayu yang kering.
Kaleng Penyimpanan
Kotak kaleng bekas tembakau dengan tutup yang rapat bisa digunakan untuk menyimpan semua item-item darurat (Survival Kit) yang akan sangat berguna jika kita tersesat. Tutup rapat dengan selotip untuk menjaga agar isinya tetap kering. Simpanlah selalu kotak ini di tempat yang mudah untuk mengambilnya, bila perlu jangan pernah jauhkan dari bahan makanan anda. Bisa juga disimpan di tas pinggang atau di saku jaket.
Masalah Mental Dalam Survival
Masalah mental seringkali mengganggu, terlebih lagi jika anda berhadapan dengan situasi / keadaan baru dalam hidup anda seperti misalnya ;
- Tidak mengetahui
- Tidak nyaman
- Kelemahan sendiri
- Kondisi alam dan cuaca
- Kesunyian
Walau apapun yang mengganggu pikiran anda, yang terpenting adalah bersikap tenang dan buatlah keputusan dengan bijak. Karena mental yang kuat akan turut mempengaruhi kekuatan fisik dan pengambilan keputusan anda.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa tinggalin jejak ya hehe..